1. Venus, Sang Dewi Cinta, adalah planet yang paling terang di tata surya kita.
Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain , itujangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. Kala rotasinya 243 hari, sedangkan kala revolusinya 225 hari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Suhu permukaannya maksimal 464°C. Lapisan atmosfer Venus memantulkan hampir 80 persen cahaya matahari. Sehingga kita dapat melihat Venus dengan jelas. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Atmosfer yang tebal menyebabakan permukaan Venus sulit diamati. Namun, hasil pemetaan dengan radar yang dilakukan misi pesawat eksplorasi Magellan, yang diluncurkan pada 4 Mei 1989, menunjukkan permukaan planet Venus tampak penuh kawah dan gunung api.
2. Galaxy Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.
3. Black Hole Terbesar Di Alam Semesta
Black hole atau lubang hitam terbesar di alam semesta telah ditemukan dengan berat 6,8 miliar kali massa Matahari. Saking besarnya, lubang tersebut konon mampu menelan Bumi beserta seluruh isi tata surya.
Dengan ukuran cakrawala sebesar itu, diperkirakan seluruh isi tata surya tidak bisa melarikan diri dari tepi ini, termasuk cahaya sekali pun. Sebagai perbandingan, besarnya bisa mencapai empat kali lipat orbit planet Neptunus. Lubang hitam itu terletak di M87. Sejauh ini, ia adalah galaksi terbesar yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti. Jaraknya diperkirakan kurang lebih 50 juta tahun cahaya dari Bumi dan masih belum diketahui kapan 'monster' ini lahir. Menilik ukurannya yang sangat raksasa, sejumlah ilmuwan menganggap lubang itu tercipta karena ratusan lubang hitam yang bergabung menjadi satu di masa lalu.
"Ia bisa menelan sistem tata surya kita," kata Karl Gebhardt, seorang ilmuwan asal University of Texas, Austin-AS, seperti dikutip dari All Voices, Minggu 16 Januari 2011.
Sebuah teleskop khusus di Hawaii digunakan oleh para ilmuwan untuk mengamati obyek yang diperkirakan memiliki berat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dengan teleskop tersebut, Gebhardt dan timnya mampu mengamati obyek luar angkasa hingga kejauhan 500 km. "Dan, lubang hitam raksasa ini adalah lubang hitam termasif dan terakurat yang pernah kami temukan," kata Astronom George Djorgovski dari California Institute of Technology di Pasadena.
Dengan ukuran cakrawala sebesar itu, diperkirakan seluruh isi tata surya tidak bisa melarikan diri dari tepi ini, termasuk cahaya sekali pun. Sebagai perbandingan, besarnya bisa mencapai empat kali lipat orbit planet Neptunus. Lubang hitam itu terletak di M87. Sejauh ini, ia adalah galaksi terbesar yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti. Jaraknya diperkirakan kurang lebih 50 juta tahun cahaya dari Bumi dan masih belum diketahui kapan 'monster' ini lahir. Menilik ukurannya yang sangat raksasa, sejumlah ilmuwan menganggap lubang itu tercipta karena ratusan lubang hitam yang bergabung menjadi satu di masa lalu.
"Ia bisa menelan sistem tata surya kita," kata Karl Gebhardt, seorang ilmuwan asal University of Texas, Austin-AS, seperti dikutip dari All Voices, Minggu 16 Januari 2011.
Sebuah teleskop khusus di Hawaii digunakan oleh para ilmuwan untuk mengamati obyek yang diperkirakan memiliki berat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dengan teleskop tersebut, Gebhardt dan timnya mampu mengamati obyek luar angkasa hingga kejauhan 500 km. "Dan, lubang hitam raksasa ini adalah lubang hitam termasif dan terakurat yang pernah kami temukan," kata Astronom George Djorgovski dari California Institute of Technology di Pasadena.
4. Supermoon
Bulan purnama terbesar pada 2012, yang terjadi pada Minggu 6 Mei 2012 dinihari kemarin. Dijuluki supermoon karena bulan tampak 14 persen lebih besar daripada biasanya. Bulan juga terlihat 16 persen lebih terang daripada bulan purnama biasa. Fenomena itu muncul karena bulan purnama terjadi pada saat bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi. Titik terdekatnya, yang disebut perigee, menempatkan bulan pada jarak 356.955 kilometer dari bumi.
Robert Massey dari Royal Astronomical Society di Inggris mengatakan ukuran bulan yang bertambah besar mungkin akan tampak lebih jelas daripada peningkatan kecemerlangannya. "Mata sangat hebat dalam melakukan kompensasi perubahan tingkat kecemerlangan sehingga Anda nyaris tidak menyadarinya," ujarnya.
Bulan akan tampak amat besar ketika terbit. Para ilmuwan belum mengetahui apa penyebabnya, tapi satelit bumi itu tampak lebih besar ketika dia berada di dekat cakrawala. Ilusi ini, menurut para pakar, dapat dijelaskan dengan memegang pensil atau karet penghapus dengan lengan terentang dan membandingkan ukurannya dengan bulan ketika terbit. Lakukan hal yang sama pada malam hari ketika bulan berada di atas kepala kita. Ukurannya akan sama.
Robert Massey dari Royal Astronomical Society di Inggris mengatakan ukuran bulan yang bertambah besar mungkin akan tampak lebih jelas daripada peningkatan kecemerlangannya. "Mata sangat hebat dalam melakukan kompensasi perubahan tingkat kecemerlangan sehingga Anda nyaris tidak menyadarinya," ujarnya.
Bulan akan tampak amat besar ketika terbit. Para ilmuwan belum mengetahui apa penyebabnya, tapi satelit bumi itu tampak lebih besar ketika dia berada di dekat cakrawala. Ilusi ini, menurut para pakar, dapat dijelaskan dengan memegang pensil atau karet penghapus dengan lengan terentang dan membandingkan ukurannya dengan bulan ketika terbit. Lakukan hal yang sama pada malam hari ketika bulan berada di atas kepala kita. Ukurannya akan sama.
Categories:
Informasi Dan Pengetahuan
0 komentar:
Posting Komentar